Cara Mudah Menanggulangi Konflik dalam Pernikahan II


Founder SEFT, Ahmad Faiz Zainuddin berbagi ilmu seputar metode meraih kebahagiaan (happiness). Konsultasi lebih lanjut bisa dialamatkan ke redaksimadinah@yahoo.com atau faiz_zain@yahoo.com. Isi curhat Anda akan menjadi ulasan dalam rubrik ini.






Our Deepest Pain & Highest Happiness Always Come from Home Cara Mudah Menanggulangi Konflik dalam Pernikahan (Bagian 2-terakhir)



Lalu apa resep agar perkawinan bahagia dan langgeng? apa resep dari The Masters? (Dr. Gottman menyebut pasangan bahagia sebagai The Masters, sedangkan pasangan menderita atau bercerai disebut disasters). Berikut ini saran dari pendiri laboratorium cinta di University of Washington, Dr. Gottman:

Pertama, persahabatan. Ada tiga unsur persahabatan dalam perkawinan:

a. Enhance Love Map: pasangan bahagia mengembangkan "Peta Cinta" mengenai pasangannya. Ini adalah pemahaman tentang kondisi psikologis pasangan kita, meliputi cita-citanya, hal-hal yang disukai dan dibenci, sosok yang ia kagumi, trauma-truma masa lalu, sejarah hidupnya, dan lain-lain. Kita bisa mengembangkan peta cinta yang akurat dengan sering-sering bertanya dengan kesediaan untuk memahami. Kalau ada satu hal terpenting yang bisa anda lakukan dalam dua minggu untuk membuat hubungan Anda dengan pasangan lebih intim adalah dalam dua minggu ini sering-seringlah bertanya pada pasangan anda (apa keinginan yang paling kau dambakan, siapa orang yang paling kau kagumi, apa pengalaman terindah sepanjang hidupmu, dan seterusnya).

b. Fondness and admiration (sayang dan kagum): kembangkan terus rasa kagum, sayang dan terima kasih pada pasangan. Aku bangga... Aku menghargai... Kamu hebat ya... Semua ini tidak boleh hanya ada di benak pikiran Anda, namun harus diungkapkan sesering mungkin baik lewat ucapan, tindakan, surat, telepon atau sekadar sms.

c. Bids for emotional connection& turning toward: perhatikan hal-hal yang tampaknya sepele sebab bisa membangun hubungan dengan pasangan. Jangan mengabaikan komentar-komentar kecilnya, namun responlah dengan penuh kebaikan hati, perhatian, dan ketertarikan. agar pasangan merasa dihiraukan.

Jika tiga hal di atas dilakukan, menurut hasil penelitian, tidak hanya membuat rasa persahabatan pasangan semakin dalam, tetapi juga meningkatkan romantisme, gairah dalam perkawinan, dan kualitas hubungan seksual. Ini yg disebut Dr. Gottman sebagai positive override (pengalaman-pengalaman positif yang memperkaya kebahagiaan perkawinan).

Kedua, repair conflict. Para master dalam perkawinan yang bahagia, pandai sekali memperbaiki hubungan yang renggang akibat konflik. Dalam persengketaan sekali pun mereka mempunyai kebiasaan yang positif. Ada dua jenis konflik dalam perkawinan:

a. Konflik yang tidak bisa diselesaikan seumur hidup akibat perbedaan kepribadian. Misalnya suami tidak teratur, jorok, dan spontan, sementara si istri serba tertib, rapi, dan terencana. Repotnya, konflik jenis ini porsinya 69 % dalam perkawinan. Rumah tangga akan langgeng jika pasangan bisa menolerir perbedaan ini. Dan perceraian terjadi karena pasangan terjebak dalam empat prediktor perceraian (lihat bagian 1 pada edisi Mei 2009) saat masalah abadi atau konflik yang sama muncul lagi. Untuk konflik jenis ini, kuncinya bukanlah menyelesaikan konflik, melainkan berdialog untuk menemukan akar konflik. Dan inilah akarnya; bukan karena cacat karakter pasangan Anda, tetapi karena ada impian-impian terpendam yang belum Anda pahami. Solusinya, jadilah Anda sebagai dreamcatcher atau penangkap impian dari pasangan. Caranya, ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti dalam love map, pahami kisah hidup pasangan, gali impian-impian tersembunyinya yang mendasari mengapa ia punya sikap dan kepribadian sangat berbeda dengan Anda. Untuk mengatasi 69% konflik ini, pahamilah impian pasangan Anda.

b. Konflik spontan yang bisa diselesaikan (porsinya 31% dalam perkawinan). Para masters dalam perkawinan mengatasinya dengan:

Gentleness (kelembutan). Bukannya mengatakan,"Mas/Dik, kenapa sih kamu kok sibuk terus, kamu udah gak peduli lagi ya sama keluarga", tetapi mereka mengatakan "Mas/Dik, terus terang aku kesepian akhir-akhir ini, aku merindukan kehadiranmu. Ingat nggak, waktu kita menghabiskan waktu berdua semalaman sambil bercanda, sebulan yang lalu, kapan ya bisa begitu lagi?” Ingat, jangan mengkritik, hanya mengutarakan perasaan dan harapan sambil berikan penghargaan, bukannya cemoohan.

Accepting influence (mau menerima pengaruh dari pasangan). Biasanya yang kesulitan melakukan hal ini adalah suami, karena merasa gengsi, takut dibilang masuk anggota ISTI (Ikatan Suami Takut Istri). Padahal kata gurunya Bruce Lee, Yip Man (pendiri cabang bela diri Wushu), "Tidak ada suami yang takut istri, yang ada hanyalah suami yang menghormati dan menghargai istrinya." Suami yang mau menerima pengaruh sang istri, perkawinannya cenderung langgeng dan bahagia. Lagi pula, kunci untuk bisa memengaruhi orang lain adalah dengan bersedia dipengaruhi. Orang yang keras kepala biasanya tidak dihiraukan orang lain (sebagai balasan setimpal).

Compromise. Mau berkompromi, terutama terhadap hal-hal sepele. menganggap kebahagiaan hubungan perkawinan lebih penting dibanding memertahankan pendapat dan ego sendiri.

Calming down. Ketika bertengkar, pasangan bahagia mau mengambil jeda, (time out) dan calming down, sampai kepala dan hati dingin, baru berdialog lagi. Mereka memiliki sense of timing untuk bertengkar dengan cara yang sehat. tidak menuruti nafsu amarah.

Shared meaning (misi bersama). Setiap perkawinan adalah hubungan persilangan budaya, maka untuk menyatukan dua latarbelakang yang berbeda itu, dibutuhkan misi bersama yang kokoh. Visi misi keluarga perlu kita bangun bersama pasangan, sehingga sesuatu yang kita perjuangkan bersama lebih penting dibanding diri sendiri.

Inginkah perkawinan Anda kuat dan bahagia hingga akhir hayat? Silakan coba resep Dr. Gottman di atas. Terlalu njlimet-kah? Memang seperti itulah ciri khas saran dari sosok ilmuwan dan peneliti. Mereka bicara berdasarkan data dan analisis, tidak pernah spekulatif atau serampangan.

Comments :

0 komentar to “Cara Mudah Menanggulangi Konflik dalam Pernikahan II”

Posting Komentar

Saran, kritik dan komentar anda akan sangat membantu kami dalam mengembangkan web blog ini. Terimakasih

 

koleksi

koleksi

Redaksi

Ketua Pengarah: M. Arif Junaidi. Penanggungjawab: Syarif Thayib (Ketua Yayasan Al Madinah).
­Redaktur Ahli: dr. Muhammad Thohir, Sp.Kj., Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi, Masuki M. Astro, Siti Raudlatul Jannah, S.Ag . Pemimpin Umum: Izzuddin Al Anshary. Pemimpin Redaksi: M. Syafiq Syeirozi. Redaktur Pelaksana: A. Suud Fuadi. Dewan Redaksi: Helmi Jauhari, A. Fathul Hudi. Distributor: Syafi’uddin. Kontributor Edisi ini: Aura Azzahra. Desain/Layout: Abd. Rokhman
Alamat Redaksi: Grha Aitam, Jl. Bratang Binangun IX/25-27 Surabaya. Telepon/Faksimile: (031) 5019424 / 5022212. ­E-Mail: redaksimadinah@yahoo.com. Web Blog: majalah-madinah.blogspot.com