Keluarga Kuat Fondasi Negeri Bermartabat



Judul : I Love U, Ayah Bunda
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika)
Penulis : Ayah Edy
Tahun terbit : 2009
Halaman : 250 hlm
Peresensi : Suud Fuadi

Banyak orang tidak menyadari betapa mereka sesungguhnya turut berperan aktif dalam menentukan maju dan mundurnya bangsa. Oleh karenanya, begitu kekacauan terjadi, korupsi tak pernah henti, dan kemiskinan tak jua berkurang, orang lantas menyalahkan pemerintah sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.
Tidak disadari kalau segala bentuk masalah itu timbul lantaran pola pendidikan yang belum mendidik, terutama keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama. Banyak orang berpikir untuk melakukan hal besar yang mengubah tatanan negara atau masyarakat, namun kerap lupa melakukan hal kecil yang sangat penting, yakni menata keluarga untuk mencetak generasi-generasi bangsa yang unggul.
Mungkin lantaran dianggap sepele atau teramat penting, sampai-sampai tidak ada jurusan keluarga (family studies) dalam perguruan tinggi, kecuali beberapa di luar negeri. Dan karena keniscayaannya pula, hampir tak ada calon pengantin yang berpikir tentang bagaimana membangun keluarganya kelak, dan anak-anaknya akan dididik.
Calon ayah dan ibu itu lebih sibuk menyiapkan hal teknis seputar baju pengantin, undangan, resepsi dan sepadannya. Padahal menelisik jauh lebih dalam, makna pernikahan adalah membangun keluarga kuat dan mewujudkan generasi unggul yang bermartabat.
Maka tak heran jika banyak keluarga yang di kemudian hari menghadapi berbagai masalah dengan kehadiran anak. Dan tidak sedikit pula yang salah memandang perilaku nakal dan sulit diatur dari si buah hati.
Agar tidak salah dalam melihat kenakalan putra-putrinya, terdapat sebuah riwayat dari khazanah Timur Tengah yang sangat menarik. Alkisah, ada orangtua memiliki lima anak. Menurut mereka, anak-anaknya nakal dan sungguh sulit diatur. Karena merasa sudah tidak mampu mengatasinya lagi, dan tidak mengerti solusinya, maka pergilah mereka untuk meminta nasihat dari Nabi yang agung dan bijaksana.
Sesampainya di sana, mereka berkata, “Wahai Nabi utusan Tuhan Yang Agung, kami datang memohon nasihat dan petunjukmu. Bagaimana cara mengasuh kelima anak kami yang nakal dan sangat sulit diatur. Tolonglah kami wahai Nabi yang bijaksana.”
Di luar dugaan, Nabi yang mulia itu hanya memberikan nasihat singkat sekali, “Wahai orangtua yang baik, mulai saat ini ubahlah satu demi satu perilakumu menjadi lebih baik. Sekarang pulanglah, Insya Allah anak-anakmu akan berubah menjadi lebih baik.”
Orangtua itu tentu terkejut dengan nasihat Nabi yang amat singkat. Namun tahukah Anda, dalam pandangan psikologi pendidikan, diketahui bahwa lebih dari 70 % perilaku anak adalah mirroring atau cerminan langsung dari perilaku orangtuanya dalam keseharian mereka. Sehingga orangtua mana pun jangan terburu-buru menyalahkan anak jika si kecil berbuat salah.
Hal itu pula yang dilakukan oleh ayah dari Dr. Arun Gandhi, seorang pendidik besar di India, dan cucu pejuang antikekerasan Mahatma Gandhi. Suatu ketika Arun datang terlambat menjemput ayahnya, lantaran asyik menonton film di bioskop sembari menunggu mobilnya rampung diservis.
Ayah Arun dengan gelisah bertanya padanya, “Arun, kenapa kamu terlambat?” Dengan perasaan bersalah dan malu serta takut, Arun terpaksa berbohong dengan mengatakan, “Maaf Ayah, tadi mobilnya belum selesai diperbaiki sehingga Arus harus menunggu.”
Ternyata tanpa sepengetahuan Arun, sang ayah sudah terlebih dahulu menelepon bengkel mobil tersebut, sehingga ayah tahu kalau Arun berbohong. Kemudian dengan wajah tertunduk sambil menatap Arun, ayahnya berkata,
“Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu. Sehingga kamu tidak berani berbicara jujur kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki, sambil merenungkan di mana letak kesalahannya.”
Dengan masih berpakaian lengkap, ayah Arun mulai berjalan kaki menuju rumah. Padahal hari sudah mulai gelap dan jalanan semakin tidak rata. Tak sampai hati melihat ayahnya berjalan sendirian, Arun berkali-kali menawari sang ayah untuk naik ke mobil. Namun hal itu ditolaknya.
Akhirnya, Arun mengendarai mobil secara pelan-pelan di belakang ayahnya seraya menitikkan air mata. Saat itu pula, Arun merasa sangat bersalah dan menyesali perbuatannya, sehingga tertanam dalam dirinya komitmen untuk tidak lagi berbohong. Sejak saat itu, Dr. Arun selalu berkata jujur pada siapa pun.
Itulah di antara hikmah, ajaran dan inspirasi yang ditulis oleh Ayah Edy dalam buku I Love U, Ayah Bunda. Cuplikan di atas hanyalah sebagian kecil dari isi buku ini. Ayah Edy, seorang konsultan, penulis, dan pengisi tetap program Parenting di SMART FM, memaparkan inspirasi-inspirasinya secara ringan melalui cerita hikmah dan ibarat, seolah ia sedang berhadapan langsung dengan pembaca.
Karena itu, para orang tua, calon pengantin, remaja, anak, dan semua orang yang menhendaki keluarganya kuat serta bermartabat, silakan baca smart book ini. Dan mari kita terima buah hati kita sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik.

Comments :

0 komentar to “Keluarga Kuat Fondasi Negeri Bermartabat”

Posting Komentar

Saran, kritik dan komentar anda akan sangat membantu kami dalam mengembangkan web blog ini. Terimakasih

 

koleksi

koleksi

Redaksi

Ketua Pengarah: M. Arif Junaidi. Penanggungjawab: Syarif Thayib (Ketua Yayasan Al Madinah).
­Redaktur Ahli: dr. Muhammad Thohir, Sp.Kj., Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi, Masuki M. Astro, Siti Raudlatul Jannah, S.Ag . Pemimpin Umum: Izzuddin Al Anshary. Pemimpin Redaksi: M. Syafiq Syeirozi. Redaktur Pelaksana: A. Suud Fuadi. Dewan Redaksi: Helmi Jauhari, A. Fathul Hudi. Distributor: Syafi’uddin. Kontributor Edisi ini: Aura Azzahra. Desain/Layout: Abd. Rokhman
Alamat Redaksi: Grha Aitam, Jl. Bratang Binangun IX/25-27 Surabaya. Telepon/Faksimile: (031) 5019424 / 5022212. ­E-Mail: redaksimadinah@yahoo.com. Web Blog: majalah-madinah.blogspot.com