Menyadarkan Arti Berwirausaha

Itulah kesan yang tampak dari hiruk pikuk kegiatan bussines day di SD Al Hikmah, Jl. Gayung Kebonsari Tengah 10 Surabaya pada Rabu, 18/02/2009. Bertempat di hall lantai dua, sembilan puluh tiga siswi kelas 5 (lima) mengikuti kegiatan ini dengan bersemangat. Mereka adalah murid kelas 5 D, E, dan F. Sehari sebelumnya, kegiatan sama dilakukan murid putera kelas 5 A, B, dan C.


Sejak pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, ruang terbuka di lantai 2 itu nyaris seperti pasar dan sementara waktu dinamakan kantin kejujuran. Di situ disediakan pula money changer (penukaran uang) yang dijaga para ustadzah (guru perempuan) agar anak bisa membayar dengan uang pas dan langsung memasukkannya ke kotak yang tersedia.

Setiap anak dibebaskan membawa barang yang akan dijajakan dari rumahnya, termasuk tempat jualan dan kotak uang. Sebelum memulai kegiatan, setiap siswi telah diberi daftar laporan yang meliputi nama barang, harga satuan, dan harga total. Dari situ laba rugi jualannya bisa dihitung.

Sebagian siswi berperan sebagai penjual dan lainnya pembeli. Kegiatan ini dipecah dalam lima belas kelompok yang disebut kelompok tutor. Dalam satu kelas terdapat lima kelompok. Dalam satu kelompok terdapat satu siswi yang bertugas sebagai koordinator dan wajib menggunakan co card, namun tugas itu dijalankan bergiliran. Saat siswi memegang co card maka tidak boleh membeli.

Menurut penuturan Sulastri, Guru Kelas 5 SD Al Hikmah yang menjadi Koordinator Jenjang (Korjen) acara ini, kegiatan demikian akan dilakoni setiap siswa/i sekali dalam setahun saat mereka duduk di bangku kelas 2, 3, 4, dan 5. Asumsinya, menurut Ibu Lastri, sapaan akrabnya, siswa kelas 1 masih terlalu kecil, sedangkan siswa kelas 6 harus memersiapkan diri menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS). Setiap kelas berbeda titiktekan pengajarannya. “Pada kelas 2 anak sekadar diajari berjualan. Kelas 3 dan 4 mulai disuruh menghitung laba rugi. Dan untuk murid kelas 5 sebagai upaya mendeteksi kejujuran,” urai perempuan kelahiran Ponorogo itu.

Bagi Sulastri, melalui kegiatan ini anak diharapkan bisa menyadari dan memahami jerih payah orang tua mereka dalam mencari uang. “Bahwa uang tidak didapatkan semudah membalikkan telapak tangan,” tandas Lastri. Selain itu, sebagian anak memahami aktivitas ini sebagai latihan wirausaha. Husna misalnya, siswi keturunan Arab yang kala itu berperan sebagai koordinator mengatakan, “ini belajar jual beli biar besok bisa menjadi pengusaha.”

Dalam pengamatan Al Madinah, anak juga tertempa mental dan skillnya agar luwes berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk orang yang belum ia kenal. Ketika Al Madinah mencoba berbincang dengan siswi-siswi itu justru malah ditawari, “Ayo lah mas beli, buat anaknya, istrinya, pacarnya, kalau nggak ya keponakannya.” Terlihat jelas anak-anak kecil itu tidak rendah diri.

Pelajaran lainnya, peserta diajarkan berempati kepada kawannya dan bekerja keras. Siswi yang kebetulan dagangannya sudah habis, diharuskan membantu menawarkan dagangan temannya yang belum habis. Dhayu, peserta kelompok 3, yang saat itu barang jajaannya sudah habis masih membantu Novita yang kebetulan belum habis. Saat bel masuk pascaistirahat berdentang, peserta yang dagangannya belum habis, disuruh menawarkannya ke kelas-kelas. Apabila masih belum habis diserahkan kepada murid bersangkutan apakah hendak dibawa pulang atau dimakan sendiri.

Lastri menuturkan, keuntungan hasil jualan peserta, minimal 2 ½ persennya, harus disalurkan kepada kaum dhuafa (baik perorangan atau lembaga) yang dikoordinasi oleh pihak sekolah. “Tapi banyak juga orang tua yang memberikan semuanya untuk sedekah, dan sebagian juga diserahkan kepada anak untuk ditabung,” cetus lulusan IKIP Negeri Surabaya jurusan bahasa Indonesia itu menerangkan.
(Syafiq)

Comments :

0 komentar to “Menyadarkan Arti Berwirausaha”

Posting Komentar

Saran, kritik dan komentar anda akan sangat membantu kami dalam mengembangkan web blog ini. Terimakasih

 

koleksi

koleksi

Redaksi

Ketua Pengarah: M. Arif Junaidi. Penanggungjawab: Syarif Thayib (Ketua Yayasan Al Madinah).
­Redaktur Ahli: dr. Muhammad Thohir, Sp.Kj., Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi, Masuki M. Astro, Siti Raudlatul Jannah, S.Ag . Pemimpin Umum: Izzuddin Al Anshary. Pemimpin Redaksi: M. Syafiq Syeirozi. Redaktur Pelaksana: A. Suud Fuadi. Dewan Redaksi: Helmi Jauhari, A. Fathul Hudi. Distributor: Syafi’uddin. Kontributor Edisi ini: Aura Azzahra. Desain/Layout: Abd. Rokhman
Alamat Redaksi: Grha Aitam, Jl. Bratang Binangun IX/25-27 Surabaya. Telepon/Faksimile: (031) 5019424 / 5022212. ­E-Mail: redaksimadinah@yahoo.com. Web Blog: majalah-madinah.blogspot.com